Surat Untukmu
Setiap jalanku yang terkupas zaman ini, mengukir jelas menepi di jalanan.
Tak satupun kutemui bidadari sepertimu, adinda di bulan purnama maulid.
Senyum bangga terlempar sejauh nafas ini melangkah menyusuri keremangan fatamorgana ARDHI.
Tangisan rindu, hukumi jiwa ini di sepinya waktu yang menggila.
Ragu, sedih, harap, senang, mengutukku untuk terus bersama.
Tidakkah kau lihat purnama maulid itu, seindah cerita tentang kita. Saksi bisu perjalanan kita.
Adindaku, terselip ribuan do'a di sepanjang sujud itu.
Sebuah do'a tentang na'ifku untukmu.
Nafasku terhenti di sudut jalan, ketika mentari mulai mengaung.
Bebaskan kegundahan ini.
Oh,,,,,
Jangan pernah tinggalkan kegilaan cinta ini
Meski tak sedikit resah dan galau mengikuti
By. Abd. Faqih el-Afsah el-Faqir